Albertina Dipersulit Cairkan Simpanan Pasca Suaminya Meninggal Dunia, Kredibiltas KSP Balo'ta Dipertanyakan

    Albertina Dipersulit Cairkan Simpanan Pasca Suaminya Meninggal Dunia, Kredibiltas KSP Balo'ta Dipertanyakan

    TORAJA UTARA - Sudah jatuh, tertimpa tangga lagi. Hal inilah yang dialami oleh Albertina Surita, pasca sang suami tercinta telah dipanggil sang pencipta, Selasa (4/10/2022) 

    Pasalnya, sebagai istri yang sah dari Rangngi Palinggi, berdasarkan agama dan pengakuan hukum pencatatan sipil, yang dibuktikan dengan akta pernikahan serta kartu keluarga, Albertina harus berjuang sejak bulan Maret tahun 2022 untuk mempertahankan haknya atas simpanan berjangka atau Sijaka, sejumlah 450 juta rupiah. 

    Saat ditemui pada tanggal 2 September 2022, Albertina mengatakan jika haknya atas Sijaka tersebut, tidak diberikan oleh pihak KSP Balo'ta tapi malah ditahan oleh pihak KSP Balo'ta Cabang La'bo'.

    Albertina menerangkan jika alasan KSP Balo'ta menahan simpanan dari suaminya tersebut berhubung ada surat gugatan dari oknum bernama Reski, yang mengaku sebagai anak dari suaminya. 

    Sementara, menurut Albertina bahwa Sijaka tersebut mulai dimasukkan ke KSP Balo'ta, setelah dirinya bersama Rangngi Palinggi telah mengikat hubungan suami istri yang sah, baik di hadapan Agama maupun di mata Hukum berdasarkan peraturan dan perundang-u dangan Pemerintah Republik Indonesia. 

    "Itu kan, simpanan kami yang dimasukkan oleh suami saya bernama Rangngi Palinggi, dimana simpanan tersebut merupakan penggabungan dari penghasilan atas pekerjaan kami bersama, sebagai Aparatur Sipil Negara", ungkap Albertina Surita. 

    Namun persoalan ini mulai terungkap kebenarannya sejak ada pertemuan bersama Albertina yang didampingi oleh Marwan Mansur, SH, selaku kuasa hukumya dan pendampingan dari HIPAKAD Toraja Utara. 

    Pertemuan yang dilaksanakan selama 3 kali tersebut di Kantor Cabang Rantepao KSP Balo'ta yang dimulai dari tanggal 3 September 2022, kemudian dilanjutkan pada tanggal 22 September 2022 dan terakhir pada tanggal 26 September 2022, sama sekali tidak menuai hasil. 

    Berdasarkan pantauan langsung diruang rapat KSP Balo5 Cabang Ranyepao, pertemuan pada tanggal 3 September 2022, hanya dihadiri oleh salah satu orang yang mengaku pihak keluarga Reski bahkan juga mengaku sebagai aparat salah satu pemerintah lembang di kecamatan Sanggalangi. 

    Dalam pertemuan pertama pada tanggal 3 September 2022, tersebut pihak Reski mengatakan jika mereka mulai memiliki dan memberikan sertifikat Sijaka kepada Reski, saat mereka menemukan koper di atas Rumah Tongkonan yang berisi dokumen.

    Dimana diketahui itu merupakan kepemilikan Albertina bersama suaminya yang disimpan untuk sementara waktu. 

    Karena pertemuan pertama tersebut tidak menghasilkan keputusan maka pertemuan kedua dilanjutkan pada tanggal 22 September 2022 dan pertemuan ketiga pada tanggal 26 September 2022, yang dihadiri langsung oleh Reski bersama kuasa hukumnya. 

    Melalui pertemuan ketiga tersebut pada tanggal 26 September 2022, juga dihadiri langsung oleh Reski bersama kuasa hukumnya

    Namun pertemuan ketiga itu, justru dari kuasa hukumnya Reski menjelaskan jika Sertifikat itu diberikan langsung oleh Rangngi Palinggi yang tak lain adalah suami dari Albertina. 

    Kuasa hukum dari Reski mengatakan jika Sertifikat Sijaka tersebut diserahkan dan diterima Reski di depan toko Grapari.

    Sementara Rangngi Palinggi berdasarkan konfirmasi dari Albertina, diketahui sebelum meninggal tidak pernah meninggalkan rumah karena sudah lama dalam kondisi tidak stabil kondisi kesehatannya. 

    Hal inipun menimbulkan pertanyaan besar akan keberadaan dan kepemilikan sertifikat Sijaka tersebut karena penjelasan dari pihak Reski saja sudah ada pendapat yang berbeda, bagaimana kronologi sehingga dokumen tersebut ada ditangan mereka. 

    Dikesempatan terpisah, saat ditemui siang ini di Kantor KSP Balo'ta Cabang La'bo', selaku Kabag Hukum KSP Balo'ta, Kristian Rantetasik, mengatakan jika ini kayak timpang karena Kartu Keluarga yang dimasukkan itu hanya nama Ranggi Palinggi yang ada dalam Kartu Keluarga.

    "Ini yang timpang karena Rangngi Palinggi di Toraja Utara, hanya satu dalam Kartu keluarga, tidak ada istri dan tidak ada anaknya, dan itu yang terbaca di kelurahan Pata'padang", ungkap Kristian Rantetasik. 

    Namun saat ditanyakan, kartu keluarga mana yang dimasukkan, Kristian Rantetasik, kembali menjawabnya jika kartu keluarga Rangngi Palinggi. 

    Di tempat yang sama, Maria, selaku kepala KSP Balo'ta cabang La'bo', menjelaskan bahwa nama Rangngi Palinggi sudah lama jadi nasabah dan dimutasi ke cabang La'bo tahun ini, tahun 2022.

    Namun ketika dipertanyakan lanjut bahwa apakah simpanan berjangka berjumlah 80 juta yang sudah dicairkan oleh Albertina, bersamaan atau tidak dimasukkan dengan yang berjumlah 450 juta. Kepala KSP Balo'ta Cabang La'bo, malah bertanya anda siapa. 

    "Anda siapa dan siapa yang panggil ke sini. Mohon maaf, saya banyak kerjaan", jawab Maria, selaku kepala KSP Balo'ta cabang La'bo

    Untuk diketahui jika salah satu dokumen yang dimiliki Albertina sebagai istri berupa salinan Daftar Riwayat Hidup dari Rangngi Palinggi saat mengikuti tes kepala sekolah di tahun 2011, ditemukan tulisan daftar keluarga yang menerangkan istri bernama Albertina Surita, dan anak bernama Eoudia Surita P. 

    Bahkan salah satu dokumen yang dimiliki oleh Albertina sebagai istri sah dari Ranggi Palinggi, adalah dokumen berupa Kartu Keluarga yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan pemerintah kabupaten Tana Toraja dan dokumen SK Pemberian Pensiun Janda/Duda dimana lampirannya menerangkan penerima adalah Albertina Surita.

    (Widian) 

    koperasi ksp balo'ta sijaka ksp balo'ta cabang la'bo
    SULSEL INDONESIA SATU

    SULSEL INDONESIA SATU

    Artikel Sebelumnya

    Menjelang Peresmian Kantor Polsubsektor...

    Artikel Berikutnya

    KPU Toraja Utara Masih Menunggu PKPU untuk...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta ke Almarhum AKP Ulil Ryanto
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Harga LPG Bersubsidi 3 Kg di Toraja Utara Naik 145 Persen dari Harga Eceran Tertinggi, Pengawasan Dimana
    Empat Desa Wisata di Toraja Utara Tidak Lolos ke 75 Besar ADWI, Wabup: Kita Introspeksi dan Berbenah
    Hendak Paksakan Calon Ketua DPD I, Aksi Jerry Sambuaga Ditolak Peserta MUSDA IX AMPI Sulsel
    Cinta Lingkungan Sayang Kesehatan, Gerakan Peduli Digagas PKBGT Kesu' Tallulolo
    Sampai Hari ini, Berikut Data Jumlah Pendaftar yang Kembalikan Formulir Calon Anggota Panwaslukada di Toraja Utara
    Semarak Hut RI ke-78, Dirut RS Elim Rantepao, dr. Adrian Benedict Wijaya Datangkan 33 Dokter Spesialis Fisik dan Rehabilitasi
    Resmi Dilantik, Sejumlah 103 Pengawas TPS dari Kecamatan Kesu' dan Sopai Siap Mengawal Pemungutan Suara Pemilu 2024
    Aksi Pengejaran dan Penangkapan Terduga Pelaku Residivis Pencurian di Toraja Utara
    Diduga Ada Pemalsuan Bekas Seleksi PPPK Tahun 2022 di Toraja Utara, Instansi Terkait Bakal Diperiksa Penyidik Tipidter
    Hendak Paksakan Calon Ketua DPD I, Aksi Jerry Sambuaga Ditolak Peserta MUSDA IX AMPI Sulsel
    Ditengah Isu Pelantikan 147 Pejabat ASN di Torut, WASINDO Warning Penyelenggara Pilkada Bekerja Profesional
    RS Elim Rantepao Hadirkan Layanan Kesehatan Akupuntur Untuk Tangani Gangguan Susah Tidur
    Menjelang Kampanye Terbuka dan Menghadapi Masa Tenang Pemilu 2024, Bawaslu Toraja Utara Gelar Rakor Penanganan Pelanggaran
    Wujudkan Pemilu Berintegritas yang Bermartabat Tanpa Hoax, SMA Negeri 2 Bersama Polres Toraja Utara Gelar Deklarasi Damai
    Pentingnya Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024, Bawaslu Torut Akomodir Saran Insan Pers

    Ikuti Kami